Blogger Templates

Rabu, 05 September 2012

Volume Based, Time Based, dan Unlimited


Pengertian

Untuk Pra Bayar, ada dua cara penghitungan tarif koneksi yaitu Volume Based dan Times Based. Secara default pada saat awal aktivasi biasanya tarif koneksi yang dikenakan adalah Volume Based. Pada beberapa operator jenis ini akan berlaku saat melakukan koneksi internet dengan menggunakan ponsel. Sebaliknya saat melakukan koneksi internet dengan menggunakan PC (ponsel dapat digunakan sebagai modem), tarif koneksi Time Based baru dapat diberlakukan.
Untuk Pasca Bayar, ada dua paket yang biasanya ditawarkan oleh para operator yaitu paket limited dan unlimited. Paket limited biasanya menggunakan batasan tertentu, bisa dengan volume maksimum atau waktu maksimum yang diperbolehkan untuk sejumlah biaya yang telah ditentukan.  Sedangkan unlimited adalah akses tak terbatas untuk sejumlah biaya yang telah ditentukan sebelumnya.
Volume Based adalah cara penghitungan tarif koneksi berdasarkan jumlah volume pemakaian data selama koneksi internet berlangsung. Hitungannya biasanya dikenakan per kilobytes (Kb) penggunaan.
Time Based adalah cara penghitungan tarif koneksi berdasarkan lamanya waktu pemakaian selama koneksi internet berlangsung. Hitungannya biasanya dikenakan per menit penggunaan.
Biasanya untuk akses internet dengan menggunakan ponsel, jumlah volume dan waktu yang digunakan bisa dilihat pada “LOG” item Durasi dan Jumlah Pemakaian Data Internet. Sedangkan untuk akses internet dengan menggunakan modem dapat dilihat pada statistik yang disertakan pada aplikasi bawaan modem tersebut. 


Perbedaan Volume Based dan Unlimited


Jika sebelumnya, paket volume based sering dibandingkan dengan time based, saat ini nampaknya time based tidak begitu populer sehingga perbandingannya justru diterapkan pada paket unlimited. Secara riil, memang saat ini paket internet unlimited sering dijadikan pilihan disamping paket volume based. Adapun perbedaan antara keduanya terletak pada beberapa hal yakni:

Harga
Umumnya, harga paket unlimited lebih terjangkau karena merupakan harga pasti dalam setiap periode waktu. Artinya jika kita ingin memanfaatkan koneksi internet sebulan penuh, kita harus menyisihkan jumlah tertentu sebagai biaya tetap paket tersebut, yang rata-rata untuk saat ini sekitar 50 Ribu Rupiah untuk paket dasar. Paket volume based akan berbanding lurus dengan penggunaan kita, yang jika diakumulasi selama satu bulan penuh, dan jika frekuensi pemakaiannya sama dengan paket unlimited, hasilnya akan sangat jauh lebih mahal. 

Kuota
Kuota paket internet unlimited biasanya sangat terbatas, dan akan habis pada penggunaan yang intensif. Jika kuota habis, hal ini akan menyebabkan penurunan kecepatan pada koneksi internet kita. Sementara itu pada paket volume based, kuota tidak dibatasi, selama pulsa kita memadai. Kuota akan selalu ada, tak terbatas selama pulsa kita dapat dipotong untuk pembelian, yang umumnya dihitung per kilobyte.

Kecepatan
Kecepatan koneksi internet pada paket unlimited akan menurun jika kuota telah terlampaui. Penurunan ini akan sangat terasa karena drastis ke titik terendah, yang kadang bisa hingga 15 kali lipat penurunannya. Untuk paket volume based, kecepatan akan stabil dan tidak ada penurunan selama pulsa kita mencukupi karena paket ini menerapkan prinsip pembayaran pada kuota, bukan pada kecepatan. 


Perbedaan Time Based dan Volume Based

Social Networking
Di bagian ini, kebutuhan akan bandwidth data sangat tergantung pada aktifitas yang dilakukan pengguna. Mulai dari web browser yang digunakan (Opera, Safari, Chrome Firefox, UC Browser atau IE), konfigurasi browser menampilkan image, mengaktifakan java script, tab yang ditampilkan (lebih dari 1 tab/halaman browser) hingga jenis halaman web yang dibuka (kombinasi teks, animasi video streaming dan sebagainya). Rata-rata untuk kebutuhan tersebut bisa menghabiskan bandwidth data data sekitar 10 MB/jam jika melalui laptop/PC.

Time Based
Volume Based
Video streaming, download vidoe/audio, akses peta (Google Maps) Chatting dengan Webcam, kirim email attacment modem PC
Facebook-an, browsing, kirim email tanpa attachmen, chatting, ngeblog dengan kualitas gambar low rest, Instragram dan Twitter-an.

Hal yang tak jauh berbeda pun berlaku untuk kebutuhan chatting, semisal menggunakan aplikasi yahoo! Messenger, Nimbuz, Palringo iChat, Adium, eBuddy, bahkan shMessenger yang digunakan pada Handphone berbasis java. Bandwidth yang digunakanpun cukup beragam. Namun, rata-rata akan memakan data internet sekitar 15 MB/jam.
Dengan asumsi penggunaan Time Base sekitar 50 jam/bulan, dibanding Volume Base dengan Kuota 1 GB/ lebih menguntungkan bahkan akan memberikan durasi waktu online lebih lama ketimbang Time Base.
Namun, supaya lebih maksimal lagi dalam menikmati social networking, ada baiknya anda melakukan berbagai pengaturan di browser (mematikan auto load gambar/video dan java script) dan memilih layanan jejaring sosial yang lebih bersahabat terhadap bandwidth data.

Downloading
Buat kebutuhan download, parameter yang paling pas untuk dijadikan panduan adalah kecepatan akses. Saat ini, speed yang ditawarkan operator untuk kebutuhan ini rata-rata sekitar 384 kbps dan umunya penggunaan sehari-hari berada di kisaran 40 kbps (hanya untu untuk download speed). Beda halnya jika dibandingkan dengan penggunaan Volume Based, kecepatan tersebut merupakan total dari download dan upload.
Jadi, untuk pilihan paket internetnya tergantung tawaran si operator. Anda tinggal mengalikannya saja dengan waktu online jika memilih paket Time Base, dan bandingkan jika menggunakan paket Volume Base. Bila yang terjadi pertimbangan utama adalah volume data maksimal yang dapat digunakan, maka pilihan terbaik adalah paket Time Base.
Sebagai catatan, untuk yang hobinya Facebook-an, browsing, kirim e-mail dan attchment, cthatting, ngeblog dengan kualitas gambar low rest, instagram dan Twitter-an, sebaiknya memilih paket yang berdasarkan volume base. Misalnya paket Hotrod 3G+Harian XL dengan kuota 5 MB seharian Rp. 2.000,- atau bisa juga menggunakan kartu perdana khusus semisal kartu Facebook Telkomsel. Sedangkan jika anda lebih banyak melakukan video streaming, download video/audio, akses peta (Google Maps), chatting dengan Webcam, kirim email attachment atau menjadikannya sebagai modem PC, sebaiknya memilih paket berdasarkan Time Base, kenapa?.
Karena, perhitungan Volume Base didasarkan atas besaran data yang dihabiskan mencakup download dan upload. Jadi, semakin besar data yang digunakan maka biayanya pun akan semakin besar. Sedangkan untuk Time Base, seberapa pun besarnya volume data yang digunakan, biayanya tetap sesuai pilihan waktu yang diambil.
Ilustrasinya, untuk mendowload 1 album MP3 yang berukuran sekitar 50 MB waktu yang digunakan kurang dari 1 jam. Jika menggunakan tarif Volume Base Kartu Axis, bisa dikenakan biaya Rp. 100.000,- pasalnya untuk tarif data yang dikenakan sebesar Rp. 2/kb. Bandingkan jika menggunakan koneksi Time Base (Gaul Unlimited) hanya dikenakan biaya Rp. 9.900 untuk 100 MB. Sebaliknya jika hanya digunakan untuk chatting atau facebook-an saja selama 2 jam paling hanya menghabiskan sekitar 2 jam MB. Jika menggunakan Volume Base, konsumen hanya dibebankan sekiatr Rp. 4.000 masih lebih murah ketimbang Time Base.

Rabu, 01 Agustus 2012

PERANGKAT KERAS KONEKSI INTERNET

Beberapa perangkat keras yang digunakan untuk mengakses internet:
·         Kabel Tester


Sebuah kabel tester adalah perangkat elektronik yang digunakan untuk memverifikasi sambungan listrik di kabel atau perakitan kabel lainnya. Umumnya tester kabel terdiri dari:
1.     Sebuah sumber arus listrik, 
2.     Sebuah volt meter,
3. Sebuah matriks beralih digunakan untuk menghubungkan sumber arus dan volt meter ke semua titik kontak dalam kabel.
Selain bagian-bagian tester kabel juga mungkin memiliki mikrokontroler dan layar untuk mengotomatisasi proses pengujian dan menampilkan hasil pengujian.Sebuah tester kabel digunakan untuk memverifikasi bahwa semua koneksi dimaksudkan ada dan bahwa tidak ada koneksi yang tidak diinginkan dalam kabel yang diuji. Ketika koneksi dimaksudkan hilang itu dikatakan "terbuka" (seperti dalam sirkuit Buka). Bila koneksi yang tidak diinginkan ada dikatakan menjadi "pendek" (seperti dalam sirkuit pendek). Jika koneksi "pergi ke tempat yang salah" itu dikatakan "miswired" (sambungan memiliki dua kesalahan: ia terbuka untuk kontak yang benar dan korsleting ke kontak salah).
Secara umum, pengujian dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama, yang disebut tes dibuka memastikan setiap koneksi yang dimaksud adalah baik. Tahap kedua, yang disebut tes celana pendek memastikan tidak ada koneksi yang tidak diinginkan.

Ada dua cara umum untuk menguji koneksi:
1.     Tes kontinuitas. Kini diturunkan koneksi. Jika ada saat ini koneksi dianggap baik. Jenis pengujian dapat dilakukan dengan kombinasi seri dari baterai (untuk menyediakan saat ini) dan sebuah bola lampu (yang menyala ketika ada saat ini).
2.     Sebuah tes resistansi. J saat ini dikenal diturunkan koneksi dan tegangan yang berkembang diukur. Dari perlawanan tegangan dan arus dari koneksi dapat dihitung dan dibandingkan dengan nilai yang diharapkan.

Ada dua cara umum untuk menguji pendek:
1.     Tes tegangan rendah. Sebuah kekuasaan, sumber tegangan rendah rendah terhubung antara dua konduktor yang tidak boleh terhubung dan jumlah arus diukur. Jika tidak ada arus konduktor diasumsikan terisolasi dengan baik.
2.     Sebuah tes tegangan tinggi. Sekali lagi sumber tegangan terhubung tapi kali ini tegangan beberapa ratus volt. Tegangan yang meningkat akan membuat tes lebih mungkin untuk menemukan koneksi yang hampir korsleting karena tegangan yang lebih tinggi akan menyebabkan isolasi kabel hampir korsleting rusak.


·         Modem

Modem adalah suatu piranti komputer yang paling banyak digunakan untuk melakukan koneksi ke internet, khususnya melalui saluran telpon. Modem singkatan dari Modulator Demodulator. Modulator tersebut merupakan bagian yang bertugas mengubah sinyal informasi kedalam sinyal pembawa (carrier) dan siap untuk dikirimkan, sedangkan Demodulator adalah bagian yang bertugas memisahkan sinyal informasi (yang berisi data atau pesan) dari sinyal pembawa yang diterima tadi sehingga informasi tersebut dapat diterima dengan baik oleh reicever.
Dari asal dua kata tersebut, Modem merupakan penggabungan kedua-duanya, yang mengartikan modem adalah sebagai alat komunikasi dua arah. Setiap perangkat komunikasi jarak jauh dua-arah umumnya menggunakan bagian yang disebut "modem", seperti VSAT, Microwave Radio, dan lain sebagainya, namun umumnya istilah modem lebih dikenal sebagai Perangkat keras yang sering digunakan untuk komunikasi pada komputer.
Data yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setelah sampai dimodem tujuan, sinyal analog diubah manjadi sinyal digital lagi dan dikirimkan kepada komputer penerima.
Secara letak fisik, modem dibagi menjadi dua yaitu modem Internal dan Modem Eksternal.

Modem Internal
Sesuai gambaran dari namanya, letak modem ini berada didalam dan terpasang langsung didalam CPU. Secara fisik modem internal serupa dengan sebuah card yang tertancap pada salah satu slot ekspansi pada mainboard, biasanya pada slot ISA atau PCI. Penggunaan modem ini memiliki keuntungan dan kerugian, keuntungannya antara lain adalah lebih hemat tempat atau efisiensi tempat dan dari segi harga lebih ekonomis dibandingkan dengan modem eksternal. Terletak didalam CPU, maka modem ini tidak memerlukan adaptor seperti halnya modem eksternal sehingga sistem terkesan lebih ringkas tanpa ada banyak kabel yang bisa memberi kesan kurang rapi. Selain itu, ada juga kelemahan dari modem jenis ini, modem internal memiliki kelemahan berupa tidak adanya indikator sebagaimana yang bisa ditemui pada modem eksternal. Akibatnya sedikit sulit untuk memantau status modem (walaupun bisa dilakukan lewat software). Selain itu, modem internal tidak menggunakan sumber tegangan sendiri hingga harus dicatu dari power supply pada CPU. Panas dari komponen-komponen dalam rangkaian modem internal juga akan menambah suhu dalam kotak CPU.


Modem Eksternal
Beda halnya dengan modem internal, perangkat modem eksternal terletak berada diluar CPU. Modem eksternal dihubungkan ke CPU melalui port COM atau juga USB. Umumnya, Modem ini menggunakan sumber tegangan terpisah berupa adaptor. Kelebihan penggunaan modem ini adalah portabilitasnya yang cukup baik sehingga gampang dipindah tempatkan untuk digunakan di komputer lain. Disamping itu dengan menggunakan modem eksternal, tidak perlu ada slot ekspansi yang dikorbankan sehingga bisa dipakai untuk keperluan lain, terutama apabila mainboard yang digunakan hanya menyediakan sedikit slot ekspansi. Modem eksternal juga dilengkapi dengan lampu indikator yang memudahkan kita untuk memonitor status modem. Kerugiannya, harganya lebih mahal dibandingkan dengan modem internal. Modem eksternal juga membutuhkan tempat tersendiri untuk menaruhnya meskipun kecil.


Jenis-jenis modem
Terdapat jenis-jenis modem antara lain Modem 3GP, Modem GSM, Modem analog yaitu modem yang mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, Modem ADSL, Modem CDMA, dan Modem kabel. Modem teknologi ADSL (Asymetric Digital Subscribe Line) yang memungkinkan user untuk berselancar internet dan menggunakan telepon analog secara bersamaan. Caranya sangat mudah, untuk ADSL diberikan sebuah alat yang disebut sebagai Splitter atau pembagi line. Posisi Splitter ditempatkan didepan ketika line telepon masuk. Artinya anda tidak boleh mencabangkan line modem untuk ADSL dengan suara secara langsung. Alat Splitter berguna untuk menghilangkan gangguan ketika anda sedang menggunakan ADSL modem. Dengan Splitter keduanya dapat berjalan bersamaan, sehingga pengguna dapat menjawab dan menelpon seseorang dengan telepon biasa. Di sisi lain, pengguna tetap dapat terkoneksi dengan internet melalui ADSL modem. Modem kabel adalah modem yang menerima data langsung dari penyedia layanan melalui TV Kabel.



·        Wireless Access Point
Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor
Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.
Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. dsb

Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.

Upgade Firmware
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgradefirmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.
Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
1.     Access Point (fungsi default)
2.     Client Bridge Mode
3.     Repeater Mode

AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:
1.     Pengelolaan user
2.     Pengelolaan akses
3.     Proxy dan Firewall
4.     Pengelolaan authentifikasi
5.     Mencatat log/history akses
6.     Menyediakan fitur billing

·        WIFI

Wi-Fi (baca: wai-fai), Wi-Fi merupakan kependekan dari Wireless Fidelity, yang memiliki pengertian yaitu komplotan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks - WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.11 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya
Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk penggunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan titik akses (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.

Spesifikasi
Spesifikasi Wi-Fi
Spesifikasi
Kecepatan
Frekuensi
Band
Cocok
dengan
802.11b
11 Mb/s
~2.4 GHz
B
802.11a
54 Mb/s
~5 GHz
A
802.11g
54 Mb/s
~2.4 GHz
b, g
802.11n
100 Mb/s
~2.4 GHz
b, g, n

Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan izin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.
Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;
Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 10 - 2,457 MHz;
Channel 11 - 2,462 MHz

Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLAN (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek dagang yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (internet) yang bekerja di jaringan WLAN dan sudah memenuhi kualitas kapasitas interoperasi yang dipersyaratkan.
Teknologi internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network(WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat --khususnya di kalangan komunitas Internet-- menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot.
Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut --yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan-- dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat.
Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Beberapa pengamat bahkan telah memprediksi pada tahun 2006, akan terdapat hotspot sebanyak 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000 di Amerika Serikat dan satu juta di negara-negara Asia.
Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa dari bisnis Internet berbasis teknologi Wi-Fi hingga akhir tahun 2003 diperkirakan berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, atau meningkat sebesar 33 milyar dollar Amerika dari tahun 2002.


·        RJ45 Connector
Kabel RJ-45 adalah kabel Ethernet yang biasa digunakan dalamopologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya. Konektor RJ-45 ini memiliki konfigurasi dua macam, sesuai dengan perangkat yang ingin dihubungkannya.
konektor RJ-45 berfungsi sebagai penyambung antara kabel UTP (Unsield Twisted Pair) ke Transceiver.
RJ-45 dikhususkan penggunaannya untuk kabel UTP saja, biasanya konektor RJ-45 dan kabel UTP ini sering digunakan untuk keperluan jaringan komputer.
Kabel RJ-45 adalah kabel Ethernet yang biasa digunakan dalamopologi jaringan komputer LAN maupun jaringan komputer tipe lainnya. Konektor RJ-45 ini memiliki konfigurasi dua macam, sesuai dengan perangkat yang ingin dihubungkannya.
1.  Straight Through Configuration
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan dengan tingkat hierarki yang berbeda. Sebagai contoh adalah ketika kita menghubungkan PC ke jaringan komputer kita di kantor lewat switch. Tipe kabel jenis ini lebih umum digunakan dan relatif lebih mudah dalam penyusunan kabelnya saat memasang konektor RJ-45. Berikut susunan warna kabel untuk tipe konektor RJ-45 Straight Through:
2.     Cross Over Configuration
Kabel jenis ini biasa digunakan untuk menghubungkan dua perangkat jaringan dengan hierarki setingkat, sebagai contoh koneksi antara PC to PC, atau PC ke AP Radio, Router to router. Berikut konfigurasi pengkabelan/pemasangan konektor RJ-45:
 
3.     Kabel Rollover
Kabel jenis ini biasanya digunakan untuk mengakses router dengan PC/laptop kita. Konfigurasi kabel jenis ini cukup simpel karena kita tinggal membalik urutan kabel yang kita pasang di satu sisi. Misal kita menggunakan standar 568B (standar untuk kabel straight through), maka kita tinggal membalik urutan menjadi coklat untuk urutan pertama di ujung kabel yang lain. Berikut deskripsi untuk memudahkan kita membuat kabel rollover. 
·        Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP atau kabel unshielded twisted pair adalah kabel yang biasa digunakan untuk membuat jaringan atau network komputer berupa kabel yang didalamnya berisi empat (4) pasang kabel yang yang setiap pasangnya adalah kembar dengan ujung konektor RJ-45.
Type / Tipe kategori Kabel UTP / Unshielded Twisted Pair :
  • Kategori 1 : merupakan kabel UTP dengan kualitas transmisi terendah, yang didesain untuk mendukung koneksi atau komunikasi suara analog saja. Kabel Cat1 digunakansebelum tahun 1983 untuk menghubungkan telefon analog Plain Old Telephon Service (POTS) dan ISDN. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat1 membuatnya kurang sesuai untuk digunakan sebagai kabel untuk mentransmisikan data digital didalam jaringan komputer, dan karena itulah tidak pernah digunakan untuk tujuantersebut.
  • Kategori 2 : adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 1 (Cat1), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara digital. Kabel ini dapat mentransmisikan data hingga 4 megabit per detik (4Mbps). Seringnya, kabel ini digunakan untuk menghubungkan node-node dalam jaringan dengan teknologi Token Ring network dan protocol localtalk (Apple) dari IBM. Karakteristik kelistrikan dari kabel Cat2 kurang cocok jika digunakan sebagai kabel jaringan masa kini.
  • Kategori 3 : adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang didesain untuk data network dengan frequensi hingga 16Mhz dan lebih populer untuk protocol Ethernet dengan kecepatan data hingga 10 Mbps. Kabel UTP Cat3 menggunakan kawat-kawat tembaga 24-gauge dalam konfigurasi 4 pasang kawat yang dipilin (twisted-pair) yang dilindungi oleh insulasi. Cat3 merupakan kabel yang memiliki kemampuan terendah (jika dilihat dari perkembangan teknologi Ethernet), karena memang hanya mendukung jaringan 10BaseT saja. Seringnya, kabel jenis ini digunakan oleh jaringan IBM Token Ring yang berkecepatan 4 megabit per detik, sebagai pengganti Cat2.
  • Kategori 4 : adalah kabel UTP dengan kualitas transmisi yang lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP Category 3 (Cat3), yang didesain untuk mendukung komunikasi data dan suara hingga kecepatan 16 megabit per detik, sehingga dapat digunakan untuk protocol 16 Mbps token ring (IBM) dengan kecepatan data hingga 20 Mbps. Kabel ini menggunakan kawat tembaga 22-gauge atau 24-gauge dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) yang dilindungi oleh insulasi. Kabel ini dapat mendukung jaringan Ethernet 10BaseT, tapi seringnya digunakan pada jaringan IBM Token Ring 16 megabit per detik.
  • Kategori 5: adalah kabel dengan kualitas transmisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan kabel UTP kategory 4, yang didesain untuk mendukung komunikasi data serta suara pada kecepatan hingga 100 megabit per detik(100Mbps). Kabel ini menggunakan kawat tembaga dalam konfigurasi empat pasang kawat yang dipilin (twisted pair) dan dilindungi oleh insulasi. Kabel ini telah distandardisasi oleh Electronic Industries Alliance (EIA) dan Telecommunication Industry Association (TIA). Kabel Cat5 dapat mendukung jaringan Ethernet (10BaseT), Fast Ethernet(100BaseT), hingga Gigabit Etheret (1000BaseT). Kabel ini adalah kabel paling populer, mengingat kabel serat optik yang lebih baik harganya hampir dua kali lipat lebih mahal dibandingkan dengan kabel Cat5. Karena memiliki karakteristik kelistrikan yang lebih baik, kabel Cat5 adalah kabel yang disarankan untuk semua instalasi jaringan.
  • Kategori 5e: Frequensi dan kecepatan sama dengan cat-5 tetapi lebih support gigabyte ethernet network. Kabel kategori 5e disebut juga Enhanced Category 5, karena kabel ini merupakan versi perbaikan dari kabel UTP Cat5, yang menawarkan kemampuan yang lebih baik dibandingkan dengan Cat5 biasa. Kabel ini mampu mendukung frekuensi hingga 250 MHz, yang direkomendasikan untuk penggunaan dalam jaringan Gigabit Ethernet, meskipun menggunaan kabel UTP Category 6 lebih disarankan untuk mencapai kinerja tertinggi.

Kabel UTP memang terdiri dari 4 pasang kabel yang saling berlilitan berpasang-pasangan. Dan setiap warna dan lilitan memiliki jumlah lilitan dan resisten yang berbeda dalam menghantarkan arus data. Sehingga urutan ini sangat penting.
Dari 8 kabel (4 pair) UTP kabel, yang terpakai sebetulnya hanya 4 kabel (dua pair) dua kabel untuk TX atau transfer data dan dua kabel untuk RX atau menerima data. Walaupun hanya empat kabel yang terpakai, kita tidak boleh sembarangan mengambil kabel mana saja yang akan dipakai. Kabel yang dipakai haruslah dua pair atau dua pasang. Tanda kabel satu pasang adalah kabel tersebut saling melilit dan memiliki warna / stripe yang sama. Menurut standar TIA/EIA-568-B pasangan kabel yang dipakai adalah pasangan orange-orange putih dan hijau-hijau putih. Sementara pin yang dipakai dari delapan pin yang dimiliki RJ-45 yang terpakai adalah Pin nomor 1-2-3-6 sementara nomor 4-5-7-8 tidak terpakai untuk transfer dan receive data Alias nganggur.

Susunan kabel berdasar TX dan RX
Crossover / cross cable adalah kabel yang secara manual maping signal output pada satu konektor ke input di konektor yang satu nya lagi atau TX + dari satu konektor di Maping ke RX + di konektor yang lain dan TX – di konektor yang satu ke RX – di konektor yang lain.

Fungsi Urutan Kabel TX-RX

Cross cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to PC / PC to Router, pokoknya semua koneksi dari alat yang biasanya koneksi melalui switch atau hub tetapi dipasang secara langsung.
Straight cable , kita tidak perlu repot memikirkan cross over, cukup menyamakan posisi kabel di satu sisi dengan sisi lainnya. Straight cable biasa dipakai untuk koneksi dari PC to Hub / Swicth atau sebaliknya.


·        Crimping Tools

Crimp tool / Crimping tool adalah alat untuk memasang kabel UTP ke konektor RJ-45 / RJ-11 tergantung kebutuhan. Bentuknya macam-macam ada yang besar dengan fungsi yang banyak, seperti bisa memotong kabel, mengupas dan lain sebagainya. Ada juga yang hanya diperuntukan untuk crimp RJ-45 atau RJ-11 saja. Contoh gambarnya seperti ini.

Fungsi crimping tools:
  • Memotong kabel
  • Melepas pembungkus kabel
  • Memasang konektor